Konsep Elastisitas Konsumen
Pasar adalah tempat yang mempunyai sifat dinamis di mana segala sesuatunya selalu bergerak dan berubah – ubah. Konsumen sebagai pelaku pasar mempunyai berbagai macam keinginan dan kebutuhan, dan ini juga berubah – ubah. Pelaku pasar lainnya, yaitu produsen, juga harus bertindak mengikuti situasi pasar dan kebutuhan konsumen. Sebagai akibatnya, permintaan dan penawaran akan barang dan jasa, berikut harga, juga senantiasa berubah.
Untuk dapat lebih memahami situasi pasar, dan untuk dapat melakukan prediksi terhadap berbagai tindakan maupun keputusan yang diambil oleh produsen dan konsumen, kita perlu mengetahui kaitan dari sifat perubahan dari permintaan, penawaran, dan harga itu sendiri. Ini dapat dilakukan antara lain dengan memahami konsep elastisitas. Elastisitas (elasticity) merupakan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Dalam ilmu ekonomi dikenal dua macam elastisitas yaitu Elastisitas Permintaan (demand elasticity) dan Elastisitas Penawaran (supply elasticity).
Elastisitas Permintaan
Sejumlah jenis barang mungkin mengalami lonjakan ataupun penurunan permintaan yang cukup besar. Namun beberapa jenis barang lainnya mungkin tidak terlalu terpengaruh penjualannya. Inilah yang disebut dengan elastisitas permintaan. Bila didefinisikan, elastisitas permintaan adalah besar perubahan permintaan yang terjadi sebagai akibat dari perubahan harga. Sebuah permintaan dikatakan elastic jika kuantitas barang yang diminta akan berubah banyak akibat harga berubah. Sebaliknya, permintaan dikatakan inelastic jika kuantitas barang yang diminta hanya sedikit berubah akibat harga berubah. Faktor – faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan :
o Posisi suatu barang atau jasa dalam tingkatan kebutuhan manusia, apakah kebutuhan primer, sekunder atau tersier. Semakin tinggi posisi produk dalam tingkat intensitas kebutuhan, maka permintaannya semakin inelastic.
o Ketersediaan barang substitusi. Apabila suatu produk mempunyai substitusi atau penggantinya, maka permintaan produk tersebut cenderung elastis. Ini disebabkan karena apabila harga produk tersebut naik, konsumen dapat membeli produk lain yang menjadi substitusinya.
o Besarnya presentase dari pendapatan konsumen yang dibelajakan untuk membeli suatu barang. Bila presentase dari pendapatan konsumen yang digunakan untuk membeli barang tersebut tidak begitu besar, maka perubahan harga tidak akan begitu mempengaruhi jumlah permintaan, sehingga permintaanya sifatnya inelastis.
Elastisitas Penawaran
Disamping elastisitas permintaan, dalam ilmu ekonomi juga dikenal istilah elastisitas penawaran.Elastisitas penawaran adalah besarnya perubahan jumlah penawaran suatu barang atau jasa sebagai akibat dari perubahan harga. Elastisitas penawaran mengukur seberapa banyak jumlah barang yang ditawarkan mengikuti perubahan harga barang tersebut. Penawaran suatu barang dikatakan elastic, jika perubahan harga mengakibatkan perubahan besar jumlah yang ditawarkan. Sedangkan penawaran dikatakan inelastis, jika perubahan harga mengakibatkan sedikit perubahan jumlah yang ditawarkan.
Elastisitas penawaran terhadap harga ditentukan oleh keluwesan penjual mengubah jumlah barang yang diproduksi. Untuk barang yang sulit diubah kuantitasnya, seperti tanah, penawarannya cenderung inelastis. Sedangkan untuk barang manufaktur, seperti buku atau televise, penawarannya cenderung elastis, karena penjual dapat memacu produksi ketika harga naik, atau menguranginya ketika harga turun.
Dikutip dari: http://y4zmanies.wordpress.com/2010/05/07/konsep-elastisitas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar